MARI BERCERITA

Mari bercerita
Mari bercerita


Mari bercerita, tentang waktu yang tak kita lewati bersama. Tentang episode gelap yang kita lalui sendiri. Tentang mimpi masa depan yang sudah bukan lagi cerminan diri.


Atau jika itu terlalu membosankan, kita bisa bercerita tentang anak kecil penjual jajanan di lampu merah yang selalu sukses menarik perhatian kita. Atau tentang para pedagang yang membuat lapak di badan jalan Pasar Sukaramai yang membuat laju roda mobilmu melambat. Atau mungkin tentang mainan berbentuk laba-laba milik seorang gadis kecil nun jauh disana yang berhasil menaut hatimu.

Mari bercerita, sembari duduk di kursi merah kesukaanku sambil menikmati teh hangat yang kau seduh khusus untukku.


Mari bercerita, bukan tentang kenapa aku menepi, bukan juga tentang kenapa kau akhirnya undur diri. Cukup tentang hal-hal manis yang pernah memberi arti, meski kini bukan apa-apa lagi.


Mari bercerita.

Share:

2 komentar

  1. Teh hangat dari iyah berlaku gak kak? Sini sini mari duduk dan bercerita bersamaaaa sihiy heheh

    BalasHapus