CAMPING DI GAJAH BOBOK BARENG SHEILAGANK SUMUT

fans sheila on 7
Camping di Gajah Bobok bareng Sheilagank Sumut

Camping di Gajah Bobok bareng Sheilagank Sumut – Wisata Sumut : Camping di Gajah Bobok Bareng Sheilagank Sumut ini sebenarnya udah lama banget kejadiannya. Udah hampir setahun ciiin. Cuma ya dasarnya saya malesan mau nulisnya tapi tetep pengen punya dokumentasi tulisan biar suatu saat bisa jadi pengingat, jadinya saya paksalah diri ini untuk menuliskannya.


Waktu itu November 2016 *tuh kan bener udah lama banget*. Saya dan beberapa anak Sheilagank Sumut memutuskan untuk camping ke Gajah Bobok. Waktu itu memang Gajah Bobok lagi hits-hitsnya di kalangan pecinta alam dan para muda-mudi yang hobi ke tempat-tempat hits buat selfie-selfie biar ada bahan postingan instagram. Jangan tanya saya termasuk golongan yang mana karena saya sendiri pun bimbang. Di satu sisi saya emang suka camping walau sekarang udah jarang ndaki gunung *faktor U kali ya, rasanya mbayangin ndaki gunung kok ya capek*, di sisi lain saya juga seneng aplot foto di instagram. Jadi anggaplah saya congok karena termasuk di keduanya :D


Kami berangkat 5 sepeda motor, saya, Aisyah, Rossi, Fathur, pacarnya Fathur (sekarang udah jadi mantan :D), Hari, Ibenk, Rival, bang Frans, dan bang Iyus. Jalan-jalan kali ini sedikit berbeda karena ada 2 orang di antara kami yang baru pertama ikutan jalan-jalan yang setengah adventure ini : Rossi dan Hari.

Baca juga :7th Anniversary Sheilagank Sumut : 7 tahun (semoga) untuk selamanya


Gajah Bobok ada di Merek, Kabupaten Karo. Lokasinya berada di berbukitan di sisi sebelah kanan atas Air Terjun Sipiso-piso. Perjalanan dari Medan ke Merek sih aman terkendali karena jalan aspalnya terbilang bagus. Sedikit rintangan saat masuk ke simpang yang menuju ke Bukit Gajah Bobok. Kombinasi jalanan tanah dan bebatuan yang licin karena musim hujan. Tak ada penerang karena memang tidak ada perumahan penduduk.


Saya sempat khawatir musti jalan kaki karena kondisi jalan yang tak memungkinkan seperti kejadian saat camping ke Bukit Gundul di Sipiso-Piso. Dan benar saja yang saya takutkan. Di tengah jalanan gelap, licin, dan berbatu saya musti jalan. Tapi bukan karena yang bonceng saya kewalahan bawa motornya, melainkan karena Rossi yang jalan sendirian. Jadinya minta temenin. Saya sempat kaget kok Rossi jalan, rupa-rupanya bang Frans yang bonceng Rossi masih jauh di belakang. Kebiasaan di jalan aspal nih bang Frans, kena jalan licin berbatu bingung deh hahhahaa… herannya kok lumayan jauh bang Frans ketinggalan sementara Rossi jalan udah nyampe ke tempat saya  dan Ibenk nungguin mereka :D

Baca juga : Camping di Bukit Gundul Sipiso-Piso : Malam Olahraga, Pagi dipeluk kabut


Kami jalan pelan-pelan sambil nunggu bang Frans. Di jalanan yang cukup landai akhirnya Rossi kembali ke boncengan bang Frans. Kami pun melanjutkan perjalanan. Menyusul yang lainnya yang sudah duluan.


Ada sekitar 20 menitan perjalanan tanpa aspal yang kami lalui sebelum akhirnya sampai di area parkir. Saya lupa berapa harga yang harus kami bayar ke penjaga parkir, yang jelas dari lokasi parkir kami masih harus mendaki bukit untuk mencapai lokasi camping.


Dalam keremangan malam, kami mendaki bukit sambil bercengkrama. Sebenarnya jalanan ini masih bisa dilalui sepeda motor bahkan mobil. Tapi berhubung di bawah kami sudah dihadang untuk parkir jadi ya sudahlah. Saat kami berjalan, beberapa sepeda motor melewati kami. Entah mereka pemuda setempat jadi punya hak preogatif bawa motor sampai atas, atau memang sebenarnya dibolehkan sepeda motor sampai di puncak bukit. Kami karena semuanya baru pertama kesini jadi ya manggut-manggut aja waktu disuruh parkir.

camping ground
Besoknya pas jalan mau pulang baru keliatan, beneran disini banyak yang bawa motornya sampai puncak bukit. Lah kami ngos-ngosan jalan kaki -_-


Cukup banyak yang camping malam itu. Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di puncak bukit satu lagi karena di puncak pertama sudah terlalu ramai. Yeiii… Bukit Gajah Bobok ini memang terdiri dari beberapa bukit. Mengenai namanya, sampai sekarang saya juga tidak tau kenapa dinamai Gajah Bobok. Mungkin kalau dilihat di dari atas bentuknya seperti gajah yang lagi tidur kali ya.
Menuruni punggung bukit kemudian mendaki lagi, akhirnya kami sampai di puncak bukit yang kedua. Disana sudah ada beberapa tenda. Untungnya masih ada space kosong untuk kami mendirikan tenda, jadilah para pria memasang tenda.




Dan, kami cuma bawa satu tenda hahahhaa… jadi waktu itu harusnya Fredi, teman kami yang punya tenda harusnya ikut camping. Tapi karena satu dan lain hal akhirnya dia nggak jadi ikut. Karena ngabarin batal berangkatnya saat kami sudah dalam perjalanan jadi ya lanjut aja. Emang muat 1 tenda buat 10 orang? Ya nggak lah. Cowok-cowoknya tidur di luar beralaskan mantel hujan :D


Sebenarnya kalau camping gini saya jarang beneran tidur. Biasanya diisi dengan ngobrol-ngobrol dan becanda. Atau kalaupun tidur yang bentar banget lah karena nyampenya juga udah larut malam. Seperti di Gajah Bobok ini, saya, Aisyah, Rossi, dan pacarnya Fathur malah asik ngerumpi ini itu. Walau akhirnya tidur juga sih menjelang pagi.

gajah bobok
Bukannya tidur, di dalam tenda malah ngerumpi sambil ngemil kacang :D




Pagi di Gajah Bobok
Salah satu hal yang saya suka dari camping adalah bisa menikmati suasana pagi yang syahdu. Udara dingin berbalut kabut yang romantis. Saya sungguh jatuh hati dengan suasana pagi seperti ini. Maklum, di Medan biasanya paginya ya diisi dengan kebisingan-kebisinginan yang membosankan. Entah itu deru suara kendaraan, atau udara gerah yang memaksa untuk segera bangun.


Jadi merasakan pagi di puncak bukit di pinggiran Danau Toba dengan awan yang menggantung di atasnya, dan semburat cahaya jingga di ufuk timur yang memantul indah ke air danau, itu sungguh momen pagi yang saya nikmati sekaligus syukuri.

wisata sumut
Maafkan kamera hape saya yang cuma bisa segini doang ngabadiinnya, padahal aslinya cantik banget


pariwisata sumut
Pagi di Gajah Bobok
bukit gajah bobok
Pemandangan pagi di Bukit Gajah Bobok seperti ini sudah cukup membuat saya jatuh hati


pemandangan pagi danau toba
Awannya menggantung di atas danau Toba, cakep


sampah di tempat wisata
Sayangnya banyak sampah. Please deh ya, camping boleh, tapi jangan nyampah dong!

Sayangnya, iya sayangnya. Sayangnya saya belum nemu temen yang sama-sama penikmat suasana pagi seperti yang saya ceritakan barusan. Temen-temen Sheilagank Sumut memang banyak yang hobi jalan-jalan. Tapi mereka bukanlah penikmat suasana syahdu seperti ini. Mereka cenderung sekedar ingin datang dan dapat embel-embel pernah kesana. Jadi nggak heran kalau pergi bareng anak Sheilagank Sumut itu biasanya kami nyampe ke lokasi tengah malam, diriin tenda. Paginya foto-foto, kemudian bergegas pulang.

bukit gajah bobok
Kadang rasanya belum puas menikmati pemandangan sekitar, tapi sudah harus pulang


Buat saya itu sangat kurang. Sangat-sangat kurang bahkan. Saya butuh banyak waktu untuk sekedar diam menikmati sajian pemandangan alam. Membiarkan angin mengibas-ngibas jilbab saya hingga kadang tanpa saya sadari beberapa helai rambut saya menyembul keluar. Saya bakal betah berlama-lama duduk di atas batu dikelilingi semak belukar sambil memutar musik band-band indie.

tempat hist di sumut
Sekedar jalan santai di antara ilalang gini aja udah buat saya seneng :D

Kadang saya suka ngayal punya temen jalan yang betah berlama-lama bercengkrama dengan saya sambil memandangi matahari yang naik perlahan. Membicarakan berbagai hal sambil sesekali menyeruput kopi atau teh hangat yang kami seduh seadanya. Yang tidak memikirkan harus segera kembali ke Medan karena esok musti kerja.

tempat hits dan kekinian di sumut
Kadang suka ngayal punya temen yang asik buat berlama-lama menikmati tempat ini

tempat kekinian dan instagramable di sumut
Pemandangan pagi di Gajah Bobok


Tapi begitu pun ya saya tetep bersyukur temen-temen Sheilagank ini pada suka jalan ke alam. Lah kalau semua sukanya nge-mall saya yang repot dong, nggak punya temen buat berlelah-lelah ke alam *padahal nge-mall juga melelahkan loh muter sana-sini*.

tempat camping kekinian
Tetep bersykur punya temen-temen Sheilagank Sumut yang suka jalan-jalan :)

Okeh, udahan curhatnya. Balik lagi tentang suasana pagi di Gajah Bobok. Sepanjang mata memandang yang ada ya bentangan danau dan berbukitan hijau. Kami berjalan-jalan di sekitaran bukit dan berfoto-foto. Lengkapnya bisa dilihat di foto-foto di bawah ini.

tempat menarik di sumut
Selain pemandangan danau toba, bukit gajah bobok juga menawarkan pemandangan hijau perbukitan dan gunung di kejauhan.

sheilagank sumut
Puncak bukit yang kami lewati tadi malam, penuh tenda warna-warni


View dari gajah bobok


camping di bukit gajah bobok
Sheilagank Sumut

fans sheila on 7
Ciwi-ciwi Sheilagank Sumut
tempat wisata menarik di sumut
Entah foto gaya apa.


camping bareng di bukit gajah bobok
Saya dan Aisyah

Puas berfoto-foto kami pun bergegas membongkar tenda dan bergerak pulang. Berbeda dari jalur saat pergi, kami memilih melewati jalur yang tembusnya bisa ke Sipiso-Piso. Jangan tanya saya rutenya karena so pasti saya nggak ingat. Masalah rute itu urusan Fathur, kami cuma ngekor saja di belakang.
Karena (mantan) pacarnya Fathur pengen ke Air Terjun Sipiso-piso, kami pun memutuskan untuk singgah ke Sipiso-piso. Tapi yang turun sampe ke bawah mah cuma Fathur sama pacarnya doang.
Kami nunggu di atas aja sambil ngeteh dan makan siang. Bukan apa-apa, badan udah lelah ciiiin, takutnya kalau ikutan ke bawah bakal nggak sanggup naiknya lagi :D

camping bareng
Kemas-kemas


bukit gajah bobok
Perjalanan menuruni bukit

tempat wisata kekinian di sumut
Itu tuh bukit tempat kami camping
tempat camping hits di sumut
Ini di bukit yang udah penuh itu. sepeda motor bisa sampai ke puncak bukit ini. Ada pepohonan yang jadi tempat berhammock ria.
tempat hits dan kekinian di sumut
Pemandangan menuju tempat parkir


Menjelang sore kami bergerak kembali ke Medan. Selesailah cerita tentang Camping di Gajah Bobok bareng Sheilagank Sumut. Ada beberapa cerita perjalanan lagi sih bareng Sheilagank Sumut yang belum saya posting. Tungguin dan doain nggak males yak nulisnya.



Kalian pernah camping di Gajah Bobok? Gimana ceritanya?!

Share:

18 komentar

  1. Wkwkwk..sama ky sy skrg. Ngebayangin naik gunungnya aja capek gimana ngelakuinnya. Tp awan gantung di atas danau toba itu aselik cakep bgt

    BalasHapus
  2. Ih nama tempatnya kitut banget, gajah bobok. Hihi. Aku juga suka nih kemping rame2 gini. Apalagi sama kawan komunitas yg bukan sehari2 kitw temui

    BalasHapus
  3. Senang ya kalau camping ramai-ramai itu. Apalagi kalau tambah ada Sheila on 7-nya juga. Bisa-bisa aKu langsung histeris mau ikutan. ehehehehe
    Nama tempatnya kok pewe banget buat bobo, Gajah Bobo.
    Sayangnya itu sampah selalu bikin sedih deh.

    BalasHapus
  4. Wah camping yang sangat seru yaa apalagi bareng bareng kaya gitu keseruannya makin meningkat tentunya. Pemandangan di bukitnya indah juya tuh di pagi harinya jadi kepingin nih

    BalasHapus
  5. Hiking dan camping itu memang seperti perjalanan spiritual ka, senyap, damai, dan syahdu. Fokusnya ke puncak dan view matahari terbenam.

    BalasHapus
  6. Aku tuh kalo diajak camping kaya gini mau dan pengin banget, di sini juga ada bukit Trenggulasih itu, sayang jarang bgt yang ngajak atau mau diajak mihihi. Btw itu teh ngakak pisan zonk gitu udah jalan eh ada motor, ramai juga di sana ya :D

    BalasHapus
  7. Mau bahas poto aja ah, memotret matahari terbit kalau pakai kamera hop suka gtu ya? Saya pun pernah mengalami. AKhirnya paling gak biasanya saya videoin, hasilnya gk beda seh, tapi buat menangkap momen aja gtu :D

    btw kalau waktunya kurang mungkin nanti bisa ke sana mbak, utk alasan harus kembali lebih lama lg :D

    BalasHapus
  8. Itu nama tempatnya beneran gajah bobok? Lucu ya namnya hehehee....gajah bobok gitu :D

    Tempatnya bagus, lebihbbagus lagi kalau bebas sampah. Semoga yg datang ke sana semakin sadar dg pentingnya kesehatan, aamiin

    BalasHapus
  9. Enaknya, aku belum pernah kemping. Hikshiis.. sekarang kayajnya udah nggak terlalu ngehits lagi yah,Gajah Bobok.

    BalasHapus
  10. Salah satu hal yang paling menyenangkan ketika naik gunung, selain menikmati pemandangan dari puncak, juga saat memandang sunset atau sun rise, indah sekali ya...
    Eh, enak juga ya, bisa kemping ke puncak sambil bawa motor. Saya biasanya harus mendaki dulu kalau mau ke puncak.
    Duh, sayang sekali banyak sampah ya... harusnya yang kemping bisa menjaga kebersihan.

    BalasHapus
  11. Campingnya seru abis mbak. Perjalanan menuju bukit gajah boboknya juga seru. Seneng banget ya bisa camping di atas bukit. Kalo saya terakhir camping pas jaman mahasiswa itu pun waktu jaman-jaman ospek. Tapi seru.

    Eh itu kasihan amat yang cowok harus tidur di luar. Hehehhe

    BalasHapus
  12. Seneng banget yaa.. Camping naik gunung bareng temen. Wajar kalo sampe ga tidur.

    Aku dulu pingiin bangeett~
    Tapi apa daya, restu orangtua tidak turun.

    Hiikkss~

    BalasHapus
  13. tadi kucek kucek mata dia, ini kaya merk sarung hahaha.. gajah duduk, eh beneran ya nama tempat.. maklum aku blm pernah kesitu diah, padahal almh kakekku dulu tinggal di medan, tahunya cm danau toba.

    btw tempatnya kece bgt, carilah teman sejati dan teman sehati buat diajak jalan lagi kesini.. biar puas camping dan foto fotonya... you know lah what i mean

    BalasHapus
  14. Pengen banget ikut camping, terakhir camping pas smp. Pemandnagan di gajah bobok Bagus mba, cocok buat foto2 hhe

    BalasHapus
  15. Duh lihat postingan ini jadi inget 25 tahun yang lalu, kemping, makan kacang di tenda kaya diatas.

    Sepertinya kuharus mulai ngelist destinasi wisata.kangen naik gunung huhuhuhu

    BalasHapus
  16. Lucu ya nama tempatnya, Gajah Bobok. Seru sih camping, tapi gak pernah kuat sama udaranya. Norak banget lah :(

    BalasHapus
  17. Kusangat rindu kemping, terakhir kemping kayanya waktu pertama masuk kuliah. Pengen lagi pas ngeliat foto panorama di sini. Tapi udah punya buntut huhu. Jadi susah.

    BalasHapus
  18. Hahaha yang nggak jadi datang malah yang bawa tenda? Parah. Kasihan yang lain harus tidur di luar. Untung nggak ada yang hipotermia atau apa ya. Melihat pemandangan alam seperti itu rasanya mupeng. Pengen banget bisa menikmatinya juga.

    BalasHapus