KULINER ENAK MEDAN : BAKSO JERUK NIPIS YANG MAKNYUS DAN CURHATAN YANG TIBA-TIBA

kuliner enak medan
Kuliner enak Medan : Bakso Jeruk Nipis

Kuliner Enak Medan : Bakso Jeruk Nipis yang Maknyus dan Curhatan yang Tiba-tiba - Pertama kali tau tentang bakso jeruk nipis ini karena membaca status dan foto BBM seorang kawan. Di statusnya dia bilang kalau ini bakso paling enak sedunia. Saya pun jadi penasaran. Langsung ngajak chat dan tanya-tanya. Ternyata warungnya tak jauh dari rumah kontrakannya saya. Hohohoo… wajib dicoba nih.

Sebenarnya nama warung baksonya adalah Warung Albarokah Cak Min. Cuma waktu saya tanya alamat dan nama warungnya, teman saya bilang tidak ada nama warungnya. Dia dan teman-temannya biasa menamainya dengan sebutan Bakso Jeruk Nipis karena disediakan potongan jeruk nipis seperti kalau kita hendak makan Soto Medan.

Nah di Sabtu siang yang panas kemarin, saya yang awalnya mau makan di warung nenek langganan saya di Jalan Tuamang, Pancing – Medan tiba-tiba berubah pikiran saat teringat bakso jeruk nipis yang diceritakan teman saya. Jadilah saya berbelok ke Jalan Pimpinan, Pancing – Medan untuk mencoba bakso jeruk nipis yang katanya bakso paling enak sedunia ini.

Tidak sulit menemukan warung bakso ini meski hanya warung bakso sederhana. Jika masuk dari Jalan Pancing (Jalan Williem Iskandar), tepat di sebelah masjid At-Tawwabin ada jalan bernama Jalan Pimpinan, nah masuk ke situ (sebelah kiri jika dari arah Aksara). Fokus saja ke sebelah kiri, tak jauh dari jalan masuk itu ada warung bakso di sebelah kiri jalan. Tepat di depan steling warung bakso itu ada sebuah pohon yang menghalangi tulisan Warung Albarokah Cak Min (selain karena memang tulisannya sudah samar dimakan usia dan tertutup debu). Itulah warung bakso jeruk nipis.

kuliner murah
Tulisannya ketutupan pohon yang tumbuh tepat di depan warung ini
Saya awalnya hanya feeling saja karena saat saya lihat banyak pembelinya. Ternyata dugaan saya tak meleset. Setelah masuk ke teras yang dijadikan tempat jualan itu, saya lihat ada piring plastik kecil di atas meja berisi irisan jeruk nipis. Jadi kalau kalian ingin kesini dan ragu, coba saja lihat ada piring kecil berisi irisan jeruk nipis di atas meja atau tidak. Kalau ada berarti kalian tak salah masuk warung :D

Untungnya saat saya datang bertepatan dengan yang hendak pulang. Jadi ada bangku untuk saya. Soalnya siang itu pembeli penuh. 2 buah meja panjang, semuanya penuh pembeli. Satu meja panjang berisi anak sekolah dengan seragam pramuka *di seberang masjid At-Tawabin memang memang ada 2 sekolah, MAN 1 dan MAN 2 Model*, sementara meja tempat saya duduk diisi oleh cewek-cewek yang saya perkirakan adalah mahasiswa yang kos di sekitaran Jalan Pimpinan *kawasan ini memang banyak tempat kos karena dekat dari beberapa kampus*.

kuliner medan
Pengunjung penuh hari ini :)
Ibu penjual tampak terlihat sedang sibuk melayani pesanan, selain kami yang makan di tempat, ada 2 orang yang memesan untuk dibawa pulang. Saya memilih duduk melihat-lihat saja dulu karena si ibu sedang sibuk. Tapi kemudian ia bertanya hendak pesan apa pada saya dan 2 orang di depan saya yang juga baru datang. Saya jawab bakso dengan mie putih. Pake sayur, tanyanya. Saya jawab iya.

kuliner medan murah
Ibu dan bapak penjual sedang sibuk menyiapkan pesanan
Sambil menunggu pesanan, saya memperhatikan sekitar. Ada dua buah kipas angin kecil bergantung di atas, di samping meja saya ada galon air minum untuk pembeli. Sementara di atas meja, selain kecap, saus, dan sambal cabe ijo, hal lain yang tersedia adalah piring plastik kecil berisi irisan jeruk nipis, cangkir, tisu, dan mangkuk kecil berisi garam halus.  Hmmm… dari sini saya sudah menemukan poin plus warung bakso sederhana ini. Sering saya menjumpai warung bakso dan mie ayam yang kuahnya asin. Tapi dengan disediakannya mangkuk garam, saya berkesimpulan kalau kuahnya pasti tidak asin. Oya, ada juga piring berisi sate kerang, jeroan, dan sate ceker. Satu tusuk dibanderol 2 ribu.

irisan jeruk nipis
Bumbu tambahan, irisan jeruk nipis dan garam menjadikan warung ini berbeda
Untuk sate ini ternyata beda penjualnya. Sate di warung bakso jeruk nipis ini milik tetangga sebelah rumah. Mereka menyediakan sate, gorengan, dan minuman berupa es aneka rasa dan es kelapa muda. Saya tidak memesan minuman. Hanya merasai sate kerangnya. Setusuk sate kerang isinya cuma 3 buah kerang. Hmm.. kerang memang mahal ya :D eh tapi memang ukuran kerangnya lumayan besar sih. Terus rasa kerangnya juga kerang baru sepertinya, soalnya masih terasa segar dagingnya, bumbu satenya enak cuma sedikit asin. Sedikit sih, masih bisa saya maafkan. Saya habis 2 tusuk sate kerang *gaya bilang asin tapi abis 2 tusuk*.

kuliner enak
sate kerang, 1 tusuk isinya 3 (abaikan piringnya yang celopetan)
Pesanan saya datang. Pertama-tama yang saya lakukan adalah : memfotonya. Biar dikata alay foto-foto makanan, tapi kalau nggak difoto ya saya nggak punya foto yang bisa saya share di tulisan ini. Jadi ritual memfoto makanan sebelum dimakan itu sah-sah saja bagi seorang blogger *pembenaran*.
Kebiasaan saya makan makanan yang pakai tambahan (saus, kecap, sambal, mayonais dll) adalah mencicipinya sebelum ditambah ini-itu. Kuahnya cukup segar. Lidah saya juga tak bereaksi layaknya ketika makan makanan yang terlalu banyak penyedapnya. Saya tidak bilang kalau bakso jeruk nipis ini nggak pakai penyedap loh ya karena memang saya tidak tau pasti, cuma memang waktu saya rasakan pertama kali, lidah dan tenggorokan saya berasa aman-aman saja.

kuliner murah medan
Ini nih penampakan bakso jeruk nipis saat pertama kali datang

bakso jeruk nipis
Lebih dekat biar lebih jelas penampakan baksonya :D
Saya pun kemudian menambahkan sambal, saus, dan tentunya air perasan jeruk nipis. Rasanya? Pedas dan segar, maknyuss bro!!! Hmm.. sepertinya bakal jadi langganan nih kesini. Baksonya ada enam buah. 5 bakso berukuran kecil, dan 1 agak besar. Tekstur baksonya ringan saat dikunyah. Tidak terlalu padat ataupun keras. Oya, sayur yang dimaksud si ibu tadi ternyata adalah tauge dan irisan kecil kol. Keduanya mentah. Jadinya krenyes-krenyes saat dikunyah dan memberi tambahan efek segar. Buat yang nggak suka kedua jenis sayur ini bisa request kok supaya tidak usah dimasukkan. Tapi buat saya sih oke-oke aja, ya kan sekalian makan sayur. Sayur itu bagus tau buat kesehatan :D *ah nggak dikasi tau juga pasti udah pada tau*.

kol dan tauge
Penampakan setelah saya tambah saus, sambal, jeruk nipis, dan saya aduk. Tauge dan irisan kos sebagai campuran sayuran

Campuran lain dalam semangkuk bakso jeruk nipis ini adalah irisan tahu kopong. Tambahan tahu kopong ini semakin melengkapi perasaan nagih saya. Seporsi bakso saya habiskan dengan lahap dan hingga kuahnya pun nyaris tak tersisah. Entah karena lapar atau karena memang doyan, yang jelas saya sangat menikmati bakso jeruk nipis ini sodara-sodara.

bakso enak dan murah
Tinggal 4 buah bakso, mienya sudah habis duluan

bakso enak dan murah
Sekejap saja, semuanya habis nyaris tak tersisah :D

Usai melahap habis semangkuk bakso, saya tak langsung pulang. Pengunjung pun mulai berganti orang. Saat semua pengunjung sudah terlayani, si ibu penjual mengambil tempat di samping saya. Kebetulan saya duduk memang dekat ke steling tempat beliau meracik pesanan. Melihat si ibu duduk di samping saya, saya pun iseng mengajak ngobrol.

Dari obrolan tersebut, saya mendapatkan informasi bahwa si ibu dan suaminya sudah lama berjualan disini. sejak anaknya berumur empat tahun, tepatnya 11 tahun yang lalu. Warung bakso jeruk nipis ini buka dari siang hingga habis *bisa malam bisa sore habisnya, tidak tentu katanya*. Jangan datang kesini pada hari Minggu ya, karena Minggu mereka libur.

“Dulu waktu awal-awal jualan tutupnya nggak tentu mbak. Minggu pun tetap buka. Kalau sudah terasa capek banget baru libur. Tapi sekarang Minggu libur. Istirahat mbak. Kalau dituruti, uang dicari berapapun nggak cukup-cukup mbak. Padahal nanti kalau kerja terus lalu sakit ya uangnya habis juga buat berobat,” ujar si ibu sambil tertawa, saya pun mengangguk-angguk setuju.

Memang sering sekali kita saking semangatnya cari rejeki sampai lupa kesehatan. Hmm.. ternyata kedatangan saya kesini tidak hanya mendapatkan tempat makan bakso yang enak, tetapi juga mendapat pelajaran dari ucapan si ibu barusan.

Namun begitu, ada juga hal yang dikeluhkan si ibu. Katanya, meski sudah sebelas tahun jualan, namun belum bisa mempunyai rumah sendiri. Awalnya saya pikir si ibu ngontrak di rumah sederhana yang terasnya dijadikan tempat jualan ini. Rupa-rupanya rumah tersebut adalah rumah keluarga besarnya. Milik bersama, begitulah kira-kira.

“Sabar bu, mudah-mudahan nanti ada masanya,” cuma itu kalimat yang bisa saya berikan padanya.

Si ibu mengangguk dan tertawa kecil. Sebenarnya ia cukup sabar. Cuma kadang ia merasa tidak enak juga dengan saudara-saudaranya yang lain.

“Saya kan nggak tau mbak apa yang ada di pikiran mereka, siapa tau mereka mikirnya saya enak banget dari pengantin baru sampai sekarang anak saya sudah besar, sudah SMP, saya terus yang menempati rumah ini. Dalam hati orang siapa yang tau mbak,” ucapnya.

Duuh saya jadi bingung mau ngomong apa tiba-tiba dicurhatin demikian. Moga-moga bisa segera punya rumah sendiri ya bu, ucap saya akhirnya.

Si ibu masih hendak cerita, tapi kemudian suaminya menyuruhnya membuat teh karena ada tamu datang. Ia pun segera bangkit. Ah saya belum sempat bertanya siapa namanya. Tapi semesta seperti mengetahui apa yang saya pikirkan. Karena tak lama setelah itu, suaminya berucap padanya :

“Mi, Suparmi,”

Dan saya anggap itu adalah nama si ibu :D

Beberapa saat kemudian, saya memutuskan bangkit, bergegas membayar dan berniat pulang. Semangkuk bakso jeruk nipis dengan kuah yang segar dan aneka campuran yang membuat rasanya maknyus itu saya bayar hanya dengan satu lembar uang 5 ribuan dan satu lembar uang 2 ribuan. 7 ribu rupiah untuk seporsi bakso dengan rasa yang tak mengecewakan itu saya rasa harga yang cukup murah. Mungkin karena kawasan ini adalah kawasan anak kos makanya mereka pun mematok harga yang bersahabat.

Sebelum pulang, saya pandangi warung bakso sederhana tersebut sembari berucap dalam hati : semangkuk bakso seharga 7 ribu itu, semoga bisa mewujudkan impian bu Suparmi untuk memiliki rumah sendiri.

Share:

26 komentar

  1. Baru kali ini ada saya tau kalo bakso di tambah jeruk nipis kak... jadi mau dateng sendiri ke sana membuktikan bener gak sepertinya yang kakak tulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga baru ini bang, makanya penasaran dan langsung datang ke tempatnya buat buktiin bakso jeruk nipis ini :D

      Hapus
  2. Iyah pernah makan disini kak pas jaman masih SMA, tapi ga kepikiran buat review sih hehe emang enak. *ah iyah mah semua enak*

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iyah udah duluan kesini ternyata, coba kalau dulu iyah review, kan udah dari dulu juga aku kesininya :D

      Hapus
  3. Mauuu kaaaakkk...
    Next time ajak guueekkk yakk.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yook..yook.. sini main ke rumahku, biar kuajak ngerasain bakso jeruk nipis ini :)

      Hapus
  4. Mauuu kaaaakkk...
    Next time ajak guueekkk yakk.. :D

    BalasHapus
  5. oh jadi hanay ditambah perasan air jeruk nipis ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. perasan jeruk nipis, tauge, dan irisan kol mak :)

      Hapus
  6. Belum coba icip aja aku udah ngerasa bakalan doyan sama bakso ini, Di :D. Kebayang segernya karena pake perasan air jeruk nipis. Tapi aku bakal skip tauge mentahnya. Hahahaha :)).

    mollyta.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang seger banget loh kak karena pake jeruk nipis itu :D
      kalau nggak suka tauge mentahnya bisa bilang kok kak ke ibu penjualnya :D

      Hapus
  7. Wah dari mulai pertama di hidangan sampai habis semua tidak larut dari kamera ponsel :D jadi kalau gtu mah temen2 mba sendiri dong yang namain padahalkan namanya bakso albarokah cak min :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang ini fotonya pakai kamera ponsel mas :)
      bener banget, teman-temanku yang ngasi nama bakso jeruk nipis, karena memang cirinya di jeruk nipisnya itu :D

      Hapus
  8. satenya tuh yang pengen,..hehehe... recomended nih tempat...

    www.qurban-aqiqah.com

    BalasHapus
  9. Baca artikelnya bikin laper :D

    Happy blogwalking ya, ditunggu kunjungan baliknya di http://www.dzikirsm.web.id/2016/08/takut.html #Happyblogging #blogwalking

    BalasHapus
    Balasan
    1. sana gih ke warung bakso terdekat mas, biar nggak laper lagi :)

      Hapus
  10. Balasan
    1. Yuk kak, atur waktu. biar kita rasakan bersama-sama bakso jeruk nipis ini :)

      Hapus
  11. Jadi lapeeeerrrrrrrr! dingin-dingin makan baso panas, pasti enak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. dingin-dingin memang enaknya makan yang panas-panas ya mas, apalagi bakso yang pedes bin panas, mantap :D

      Hapus
  12. Enak nihhhh...
    Kapan2 kalau saya ke Medan, meet up yuk... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk mbak yuuuk.. kabari kalau ke Medan ya mbak :)

      Hapus
  13. Roamtis banget yak suami istri jualan bareng.

    BalasHapus
  14. Wah..sering lewat tp mata ga tertuju ksitu..asyemmm..target selanjutnya kyknya ne bakso besok..penasaran ama jeruk nipisnya..he3

    BalasHapus
  15. Bakso Medan memang beda #jadikangen...kuahnya rempahnya terasa, kalau saya bilang kebanyakan bumbu jadi kayak soto. Maklum dari kecil tahunya bakso Malang karena besar di Jawa Timur. Tapi ini uniknya, jadi baksonya lebih lengkap di lidah rasanya....Apalgi kalo di warung ini ditambahi jeruk nipis ya...Hmm, enaknya:)

    BalasHapus