Aktifitas baru = berlinang air mata

Semingguan ini, saya punya aktifitas baru yang membuat saya berlinang air mata. Tapi meskipun harus berlinang air mata, saya tak berencana menghentikan aktifitas tersebut. Aktifitas tersebut adalah : memasak. Loh, gimana ceritanya kok memasak membuat saya berlinang air mata. Ya, itu karena mata saya selalu pedih jika mengiris bawang merah. Saking pedihnya sampai nangis deh hheeheee…

Saya sebenarnya tidak pintar memasak. Namun, saya suka bereksperimen sesuka hati. Termasuk dalam hal memasak. Itu sebabnya, saat masih kos, saya selalu membayangkan punya rumah sendiri. Mendekor rumah sesuai mood dan keinginan saya. Dan, memasak menu sesuka hati saya tentunya.

Ketika akhirnya saya dan dua teman saya memutuskan untuk menyewakan sebuah rumah, saya masih belum bisa leluasa bereksperimen di dapur. Itu karena kami sama-sama parno dengan kompor gas, imbas dari pemberitaan tabung gas meledak yang beberapa waktu lalu ramai diberitakan. Jadilah kami bereksperimen di rice cooker. Membuat pudding, bubur kacang hijau, menggoreng kentang, dan beberapa menu lainnya sukses kami lakukan dengan menggunakan rice cooker (anak kos banget ya, heheee…). Namun ada juga menu yang gagal, salah satunya adalah burger. Hahhaiii… buat burger di rice cooker, tentunya saja tidak berhasil gemilang. Tak ingin rotinya terbuang percuma, saya pun lalu membuat teh manis dan memakan roti yang hendak dibuat burger itu bersama teh manis panas. Eksperimen yang gagal namun cukup membuat saya tertawa kalau mengingatnya.

Kami pun akhirnya sepakat membeli kompor gas meski sampai sekarang saya masih was-was kalau memasak (fokus masak tapi dalam hati berdo’a, semoga itu tabung gas tidak mengulah). Bagaimana ya, hasrat bereksperimen lumayan tinggi, tapi takut ama kompor gas, aduh gimana sih.
Hari ini saya ingin fokus mengerjakan pekerjaan saya yang mulai menggunung (ceilee.. lebai). Namun saat memasuki jam makan siang, saya pun mulai memikirkan menu apa yang akan saya makan. Saya pun memandang seisi dapur. Ada setengah ikat kangkung yang saya pastikan akan menguning jika hari ini tidak dimasak (saya membelinya kemarin. Memasaknya setengah karena takut tidak habis kalau dimasak semua). Hmm… kemarin kangkung, sekarang kangkung. Bisa ngantuk terus kalau begini ceritanya.
Sedang asik berpikir, tiba-tiba saya teringat kalau Ayu –teman sekamar saya- membawa jamur tiram dari rumahnya. Tadi pagi ia berpesan kalau ingin memasak jamur tiram, jamurnya ada di dapur. Si jamur tiram dalam plastik asoi itu menggantung manis di dinding dapur. Saya kembali berpikir, saya apakan ya jamur dan kangkung ini. Biasanya sih jamur tiram digoreng krispi, atau dibuat campuran mie instan. Rasanya enak seperti daging. Tapi dengan kangkung, apakah mereka klop?! Hmm.. saya tak lama berpikir. Langsung saja saya ambil itu kangkung dan jamur. Jadi apa ya kira-kira??!!

Taraaaa….


Setelah berjibaku dengan peralatan dan bahan-bahan yang ada serta tak lupa dengan berlinang air mata (super duper lebai deh), inilah hasilnya : 


Tumis kangkung jamur tiram ala Diah Siregar. Rasanya lumayan (untuk ukuran lidah saya loh ya hehhee.. siapa lagi yang menghargai hasil masakan saya kalau bukan saya sendiri ^_^). Oya, selain ditumis, saya juga menggoreng si jamur tiram. Hasilnya not bad lah (tetep pake ukuran lidah sendiri *_-

Rabu, 08 Jan'14

Share:

4 komentar

  1. kita punya hobi yang berbeda, tapi saling berkaitan, hobiku adalah makanin hasil eksperimenmu

    cocok?

    salam
    blogger medan community

    BalasHapus
  2. ahhhh jamur aku suka banget jamur tiram tapi lebih sering di buat jamur crispy sih... delivery yaa tumis kangkung super pedasnya 1porsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehheee.. iya say, kmrn itu juga ajang coba-coba. mau dikirim kemana nih orderannya :)

      Hapus