KOTA DESTINASI WISATA YANG PENGEN DIKUNJUNGI SETELAH PANDEMI BERAKHIR

kota destinasi wisata yang pengen dikunjungi setelah pandemi berakhir
Kota destinasi wisata yang pengen dikunjungi setelah pandemi berakhir


Kota Destinasi Wisata yang Pengen Dikunjungi Setelah Pandemi Berakhir : Hai gaes, Selamat Hari Raya! Mohon maaf lahir batin ya. Semoga kita semua sehat-sehat. Semoga nggak bosan untuk terus mematuhi protocol kesehatan terkait pandemi yang masih saja berlanjut ini.


Banyak hal tertunda karena pandemi. Banyak rencana yang harus diatur ulang waktu pelaksanaannya. Termasuk rencana liburan. Kalian yang sudah pesan tiket dan ngurus cuti sejak jauh-jauh hari, yang sabar ya. Semoga sesegera mungkin kita bisa bepergian bebas tanpa khawatir pandemi, aamiin.


Hari ini, setelah postingan sebelumnya aku ngomongin tentang Kuliner yang Pengen Dicoba Kalau Pandemi Corona Berakhir, kali ini tentang destinasi wisata yang ingin kukunjungi saat semuanya kembali normal. Anggap aja ini cara aku menghibur diri karena kangen ngebolang ya gaes.


Destinasi wisata yang pengen dikunjungi setelah pandemi berakhir. Kalau ditanya destinasi, sebenarnya ada banyak, berhubung memang aku perempuan yang banyak maunya, apalagi untuk urusan traveling. Pengen kesini pengen kesitu. Banyak lah pokoknya list liburanku, cuma uangnya aja yang nggak sebanyak budget seluruh list destinasi impian, makanya langkah kaki masih tertahan dan beberapa masih menjadi impian.


Lah kok ini malah jadi curhat sih hahahhaaa.


Oke, sebenarnya ada satu kota yang pengen banget aku kunjungi tahun ini. Dari tahun lalu udah hunting tiket murah kesana. Tapi ya karena memang taon lalu kan seluruh tiket pesawat naik, jadi agak susah nemunya. Terus ditambah lagi tahun ini malah muncul pandemi, yaah jadilah keinginan itu tertahan hingga sekarang.


Pandemi nggak cuma ngebuat keinginan berwisata ke kota tersebut tertahan, tapi ke segala destinasi wisata bahkan yang di seputaran kota tempat aku tinggal. Berbulan-bulan di rumah mulu membuatku berangan-angan tentang destinasi wisata impian ini. Kelak setelah pandemi berakhir, kuingin kesana, menghilangkan dahaga wisata setelah berbulan-bulan tak kemana-mana.


Memangnya mau kemana?!


Nggak muluk-muluk kok. Nggak butuh paspor apalagi visa. Karena masih di wilayah Republik Indonesia tercinta. Tak sampai seharian untuk mencapainya, karena cuma sekitar 3 jam saja perjalanan dari Medan via udara. Beda pulau iya, tapi tak sampai beda zona waktu.


Dimanakah itu?! Disana, di kota yang terkenal dengan gudegnya. Kota yang salah satu kampusnya jadi kampus impian banyak generasi muda hingga dijuluki kota pelajar, Jogja. Ya Jogja lah kota yang pengen aku kunjungi setelah pandemi ini berakhir.



Alasan Kenapa Jogja Jadi Kota yang Pengen Dikunjungi Setelah Pandemi Berakhir

Bisa dipastikan mereka yang hobi traveling pasti pernah menempatkan Jogja dalam travel list mereka. Tak terkecuali aku. Ada banyak alasan kenapa aku pengen ke Jogja setelah pandemi ini berakhir.


Kota impian sedari kecil
Jogja, kota ini sudah jadi kota impianku sejak kecil. Bahkan sebelum kenal band Sheila On 7, band asal kota tersebut yang sejak aku kelas 6 SD hingga kini jadi band yang kugemari. Band yang bikin aku semakin pengen ke Jogja.


Aku memimpikan menjejakkan kaki di Jogja yang istimewa itu bahkan jauh sebelum ‘Jogja Istimewa’ jadi tagline pariwisata kota tersebut. Entah tahun berapa aku lupa, tapi aku ingat saat itu membaca sebuah tulisan di koran yang bertuliskan ‘Jogja, Never Ending Asia’, yang merupakan jargon pariwisata Jogja kala itu. Sejak itu aku menaruh Jogja dalam daftar kota yang ingin kukunjungi kelak.

candi prambanan jogja
Candi Prambanan, salah satu destinasi wisata di Jogja (dokpri)


Jogja bahkan pernah jadi kota tujuanku untuk menuntut ilmu selepas SMA. Yang sejak SMP sudah kuutarakan keinginanku itu ke almarhum ayahku. Impian itu tak kesampaian karena saat lulus SMA ayah justru tengah sakit-sakitan dan memutuskan keluar dari tempat kerja.


Impian untuk kuliah di Jogja pun sirna sudah. Tapi keinginan untuk berkunjung kesana masih ada. Aku bahkan sampai berikrar tak akan menikah sebelum menginjakkan kaki di tanah Jogja. See! Sampai segitunya aku mengidamkan Jogja.


Mengenang masa lalu
Alhamdulillah keinginanku ke Jogja kesampaian pada 2011 saat libur semester. Berbekal uang tabungan hasil nulis freelance, aku dan 3 orang kawan nekat liburan ke Jawa, Jogja jadi salah satu yang kami kunjungi.


Dream comes true! Rasanya bahagia sekali kala itu, mendapati impian yang sejak kecil tertanam dalam sanubari akhirnya kesampaian.

prambanan jogja
Akhirnya menginjakkan kaki di Jogja pada 2011. Sayangnya foto-fotonya hilang di laptop, tersisa beberapa yang pernah di upload di sosmed, fotoku di Prambanan ini salah satunya. (dokpri)


Seminggu di Jogja, hampir tiap sore atau malam kuhabiskan di Malioboro. Jalanan dengan penjual souvenir di sepanjang sisi kiri-kanannya itu bak magnet yang terus-terusan menarikku. Menyaksikan beragam orang seliweran disana. Melihat-lihat disain kaos souvenir yang banyak dijajakan, para seniman jalanan, delman dengan kuda berkalung lonceng yang menimbulkan bunyi tiap melintas, ibu-ibu tua penjaja pecal, dan aneka pemandangan yang bersatu-padu di sepanjang jalan Malioboro, aku sungguh menikmati suasana itu.


Sekarang, entah seperti apa wajah Malioboro. Apakah masih semenarik 9 tahun lalu. Atau malah telah berbenah dan makin memesona. Apapun itu, aku yakin Malioboro masih menjadi magnet bagi siapa saja yang berkunjung ke Jogja. Termasuk aku. Kelak saat kembali menginjakkan kaki di Jogja, aku pengen menyusuri jalanan Malioboro sore hari sambil mengenang masa lalu. Merasakan kembali euphoria kebahagiaan saat mimpi sedari kecil akhirnya kesampaian jua.



Kota asal band favorit
Sudah bukan rahasia kalau aku adalah penikmat karya-karya Sheila On 7, band yang berasal dan hingga kini masih tinggal di Jogja. Traveling ke Jogja dan mengunjungi langsung kantor manajemen Sheila On 7 di Jogja merupakan hal yang kuangankan sejak resmi menyandang predikat Sheilagank.


Saat ke Jogja pada 2011 lalu aku bahkan nekat minjam sepeda motor teman dan mutar-mutar Jogja seorang diri demi mencari kantor manajemen Sheila On 7. Kini impianku bertambah. Kalau nanti ke Jogja lagi aku nggak hanya pengen maen ke kantor manajemen Sheila On 7, tapi juga kulineran ke café-café yang jadi usahanya personil Sheila On 7 dan istri. Il Mondo Pizza, Tombo Ngelak, Loka-Loka Kitchen, wait me ya!


Selain itu aku juga pengen nonton konser Sheila On 7 di Jogja. Maret tahun ini sebenarnya ada keinginan ke Jogja buat nonton Romantic Tunes #6 yang sejak 6 tahun lalu rutin diadain dan selalu menampilkan Sheila On 7 sebagai band utamanya. Semestinya tahun ini diadakan tanggal 21 Maret. Namun karena pandemi akhirnya diundur jadi Pebruari tahun depan. Hmmm,,, semoga Pebruari tahun depan bisa ke Jogja dan menyaksikan konser yang selalu ditunggu-tunggu para Sheilagank ini ya gaes, mohon didoaken :)



Destinasi wisata yang beragam
Asiknya kalo maen ke Jogja itu adalah pilihan destinasi wisatanya yang beragam dan jaraknya satu sama lain nggak terlalu jauh. Pilihan wisatanya juga lengkap. Mau belanja-belinji oleh-oleh bisa ke Malioboro dan Pasar Beringharjo. Yang suka sejarah bisa ke Prambanan. Yang hobi makan bisa nyobain gudeg. Nah anak pantai tinggal ke Parangtritis dan pantai-pantai di sekitaran Gunung Kidul.

parang tritis
Senja di Pantai Parangtritis, Jogja. Dari siluetnya keliatan kan kalo aku pernah langsing :D (dokpri)


Aku kalau ditanya pengen ke destinasi yang mana tentu jawabannya ke Gumuk Pasir dan mengunjungi Gunung Kidul yang terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis. Soalnya dulu waktu ke Jogja belum sempat kesana huhuhuu



Ramah di Kantong Siapa Saja
Dari segi budget, di mataku Jogja itu murah tapi nggak murahan. Ramah sama kantong wisatawan apapun tipenya. Dari yang tipe koper sampe ransel. Dari liburan mewah sampe ala-ala backpacker, Jogja memenuhi semua ekspektasi mereka yang pengen maen kesana.


Dulu pas ke Jogja pernah tuh aku pengen jalan tapi budget udah kian menipis. Mau pinjem sepeda motor temen nggak enak minjem terus. Akhirnya muter-muter Jogja bermodal tiga ribu rupiah. Kok bisa? Iya bisa, muter-muter naik Trans Jogja, turun di satu halte, naik lagi ke bus selanjutnya, gitu-gitu mulu tapi hati happy karena bisa kemana-mana tanpa dompet harus koyak banyak.

Pernah juga di hari lainnya aku dan Ulan sewa sepeda dan sepedaan tak tentu arah di Jogja. Seru dan murah!

Baca juga : Tempus (Tembak Puasa) : Sepedaan di Jogja, Kepincut Bakso dan Cokelat Monggo

Untuk penginapan dulu aku numpang di kontrakan Nela, mahasiswi asal Riau yang lagi kuliah di Jogja. Kita kenal dari forum backpacker dan berlanjut dengan saling kontak. Waktu aku dan temanku mau ke Jogja, Nela memawarkan untuk nginap di kontrakannya. Tentu kesempatan ini nggak aku sia-siakan dong.


Sekarang Nela udah balik ke kotanya. Tapi aku nggak khawatir masalah penginapan kalo entar ada kesempatan ke Jogja lagi. Karena seperti yang aku sebutkan tadi, Jogja itu ramah sama kantong traveler. Jadi woles aja kalau nggak punya kenalan yang bisa ditumpangi saat ke Jogja.


Kenapa? Karena ada banyak pilihan hotel murah di Jogja dengan fasilitas nyaman dan menyenangkan. Apalagi sekarang jamannya online, searching hotel di Jogja mah gampang, tinggal buka hape aja. Ada banyak pilihan yang bisa kita sesuaikan dengan budget dan selera kita. Bookingnya juga tinggal klik aja via aplikasi.


Booking online via aplikasi ini udah biasa aku lakuin kalo lagi ngetrip ke suatu tempat. Salah satu aplikasi yang sering aku jadikan andalan buat cari referensi hotel murah adalah RedDoorz. Di Medan semisal ada temen yang berkunjung dan nyari hotel murah dengan harga terjangkau juga biasanya aku saranin download aplikasi RedDoorz supaya dia bisa cari sendiri sesuai keinginan.

Rencananya kalau nanti jadi ke Jogja aku bakal cari hotel murah di Jogja lewat RedDoorz aja.

reddoorz
Aplikasi RedDoorz di hapeku.


Bicara tentang kota destinasi wisata yang pengen dikunjungi setelah pandemi berakhir bikin aku semangat lagi produktif dari rumah dan nabung supaya nanti setelah corona berlalu bisa lekas-lekas terbang ke Jogja dan menjelajahi tiap sudut kota itu sepuasnya.


Gaes, gimana? Kalian punya destinasi wisata impian yang pengen dikunjungi nggak setelah pandemi berakhir? Share dong di kolom komentar. Siapa tau destinasi impian kita sama, kan bisa janjian ketemu di Malioboro atau Gumuk Pasir gituh. Atau kita bisa janjian nginap di hotel yang sama supaya bisa ngopi bareng atau sekedar berbagi kisah perjalanan yang pernah dilalui.


Ah, mengasikkan sekali membayangkan semua itu. Doakan pandemi ini segera berakhir ya gaes. Doakan juga angan-angan ini kesampaian segera. Kangen ngetrip pake banget!

Share:

1 komentar

  1. Kangen banget main ke Parangtritis. Nggak bisa lupa sama sunset-nya yang super indah. Kapan ya bisa main ke Jogja lagi... :") Anyway salam kenal, ya!

    Sintia
    www.sintiaastarina.com

    BalasHapus