KULINER YANG WAJIB DICOBA SAAT KE SABANG

kuliner sabang
Kuliner yang wajib dicoba saat ke Sabang

Kuliner yang Wajib Dicoba Saat ke Sabang : Ngomongin jalan-jalan ke suatu daerah nggak lengkap rasanya kalo nggak nyobain kuliner setempat. Apalagi buat aku yang emang hobi makan. Nyobain makanan khas daerah yang aku kunjungi rasanya sebuah keharusan. Nggak boleh nggak. Perkara cocok atau nggak cocok di lidah itu perkara belakangan. Yang penting tau aja dulu gimana rasanya.


Walau seringnya cita rasa setempat nggak sesuai dengan lidah kita, ya tetep aja berwisata kuliner memberi keasyikan tersendiri buatku. Manjain lidah duluuu.


Termasuk saat ke Sabang. Liburan ke Sabang ngebawa kebahagiaan tersendiri buatku. Selain bisa menikmati laut laut dan laut dimana-mana, juga bisa menikmati kulinernya yang nggak boleh dilewatkan gitu aja.


Well, kalau mau jujur, makanan sehari-hari di Sabang seperti nasi dengan aneka sayur yang kalau di Medan itu semacam nasi padang gitu aku justru kurang pas di lidah. Walaupun memang cara penyajiannya unik. Bukan disajikan di meja gitu, melainkan kita disuruh ambil sendiri sesuka kita mulai dari nasi dan sayurnya.


Tapi beberapa kali makan di warung nasi di Sabang aku belum nemu yang pas. Gitu juga waktu makan bakso, nasi lemak saat sarapan, dan yang lainnya. Buatku masih lebih nendang yang di Medan.


Tapi ada juga loh beberapa makanan yang bikin kangen dan wajib dicoba saat main ke Sabang. Pokoknya pas banget di lidah dan bikin nagih. Uuuh, kalau dibayangin gini berasa pengen terbang ke Sabang dan makan sepuasnya buat melepas kangen.


Tapi dari pada aku ngebayangin sendiri, kayaknya akan lebih bagus kalau aku share disini ke kalian, jadi kita bisa ngebayangin sama-sama. Atau kalau nanti kalian ada kesempatan maen ke Sabang, kalian bisa datang buat nyobain sendiri makanan-makanan ini.



Mie Sedap Jalan Perdagangan
Yeiii,,, ini aku taruh di posisi pertama karena ini emang makyus menurut indera perasaku. Selain itu juga karena aku belum nemuin warung mie seperti ini di Medan ataupun di Banda Aceh.
Oya, kedai mie sedap ini bukan olahan mie instan bermerk Mie Sedap yang banyak di iklan TV itu ya. Ini jelas beda banget gaes. Baik itu dari segi rasa maupun tampilannya, beda banget.


Aku tau Mie Sedap Jalan Perdagangan no 48 - Sabang ini secara nggak sengaja waktu ke Sabang berdua sama Yokko, Maret 2019 lalu. Awalnya aku pengen nyobain Mie Jalak Sabang yang terkenal itu. Dulu taon 2013 aku pernah makan Mie  Jalak bareng Ina, temanku ngetrip kala itu. Nah waktu kembali mengunjungi Sabang bareng Yokko aku pengen nyobain lagi mie Jalak tersebut.


Walau nggak ingat nomor bangunannya, tapi aku ingat betul kalau lokasi mie Jalak berada salah satu ruko yang berderet di jalan Pedagangan, Sabang. Tepatnya di sebelah kanan. Jadi kalau kalian lewat Jalan Pedagangan Kota Sabang yang satu arah, cukup perhatikan sebelah kanan aja, pasti bakal nemu plang tulisan mie jalak.

mie jalak khas sabang
Mie Jalak khas Sabang yang dulu aku makan saat berkunjung tahun 2013


Tapi kali itu setelah dua kali melewati kawasan yang dimaksud, kami tak jua menemukan warung mie jalak yang kurindukan itu huhuhuuu,,, Aku coba berpositif thinking, mungkin belum buka. Mungkin bukanya malam, jadi ntar malam aja datang lagi, pikirku.


Malamnya kami datang lagi. Tetep nggak nemu juga. Aku sampe googling buat cari nomor bangunannya. Karena setauku mie jalak Sabang ini cukup terkenal. Benar saja, ada infonya di google. Tapi nggak nemu ketika kami cari di lapangan.


Ketika udah putus asa celingak-celinguk menyisir satu persatu bangunan agar tak ada yang terlewatkan, saat itu perhatian aku dan Yokko justru teralihkan oleh salah satu dari deretan ruko di sebelah kiri. Kedai Mie Sedap jalan Perdagangan No 48 Sbg, begitu plang sederhana yang tertulis.


Yang menarik perhatian adalah pengunjung yang ramai malam itu. Aku pun refleks menghentikan sepeda motor yang kami kendarai yang langsung disambut aba-aba abang parkir menunjukkan lokasi parkir yang pas. Kepada abang parkir ini lah kami tanya, kenapa ramai. Katanya enak dan terkenal.
Aku pun menanyakan Mie Jalak, apakah Mie Sedap ini adalah Mie Jalak yang pindah lokasi. Ternyata bukan.


Menurut cerita abang parkir, Mie Jalak tutup sejak penjualnya meninggal dan anak-anaknya tidak ada yang mau meneruskan usaha tersebut. Nah Mie Sedap ini sendiri berbeda penjualnya dengan Mie Jalak yang dulu terkenal itu. Walau begitu, Mie Sedap juga nggak kalah enak dan banyak peminat. Baik warga lokal maupun wisatawan.


Dari abang parkir juga lah aku tau kalau kita bisa lihat proses pembuatan mie di bagian dapur. Mereka memang membuat sendiri mienya. Kita pengunjung juga bisa menyaksikan bagaimana mie diolah menjadi mie goreng ataupun mie kuah. Ya, menunya cuma dua pilihan itu, mie kuah dan mie goreng.


Malam itu karena ramai kami akhirnya bergabung dengan dua pengunjung yang tengah makan. Mereka penduduk setempat. Lupa siapa namanya, padahal sempat kenalan dan ngobrol-ngobrol. Dua perempuan berjilbab itu menceritakan bagaimana warung ini selalu ramai.


Warung ini buka dua termin tiap hari. Menjelang siang hingga lewat tengah hari. Kemudian selepas maghrib hingga habis atau sekitar jam 10 malam. Biasanya sih habisnya cepat karena banyak peminat. Kami saat itu datang jam setengah sembilan, mie kuahnya sudah habis. Tinggal mie goreng yang tersedia. Ya sudah lah kami pesan saja mie goreng.


Dua hari kemudian saat hendak balik ke Banda Aceh, dari Iboih kami sengaja lewat jalur kota Sabang. Dan memutuskan singgah saat tau warung ini sudah buka. Waktu itu jam 11 siang. Beruntung masih ada mie kuah, jadi lah kami pesan mie kuah.


Kalo disuruh milih tentu aku bakalan pilih mie kuah karena emang menurutku letak enaknya itu di kuah dan taburan daging kering berbentuk kotak-kotak kecil. Aku nggak tau itu daging apa tapi dari rasanya sih seperti daging ikan yang sudah diolah dan dikeringkan kemudian dibumbui. Untuk kuahnya itu khas, rasa kaldu ikan yang ringan namun nempel di lidah. Bikin terngiang-ngiang dan ngangenin banget.

mie sedap khas sabang
Ini dia penampakan Mie Sedap Khas Sabang yang mengobati kerinduanku pada mie Jalak


Saking sukanya sama kuahnya aku biasanya nambah kuah doang. Bayar bayar deh gpp, abisnya aku suka sih. Lagian kan mumpung lagi disana. Tapi ternyata nambah kuah gratis gaes. Alias nggak bayar, bahagia dong akunya, secara aku tergila-gila dengan kuahnya yang gurih itu.


kuliner enak di sabang
Keliatannya cuma air bening gini doang, tapi ini kuah mie sedap yang rasanya emang sedap bin ngangenin gaes!


Saranku kalau kalian pengen nyobain mie sedap Sabang. Datang lah di awal-awal mereka buka supaya bisa kebagian mie kuahnya. Karena biasanya varian mie kuah yang lebih dulu habis ketimbang mie goreng. Itu kalau kalian mau nyoba mie kuahnya.


Siang sekitar jam 11 atau malam selepas maghrib, biasanya jam segitu masih tersedia mie kuahnya.



Rujak dan Kelapa Muda Sabang
Nggak tau kenapa, kelapa muda di Sabang ini perlu lah kalian coba kalau maen ke Sabang. Selain bagus buat kesehatan, juga rasanya yang manis tanpa tambahan gula. Iya, aku perhatiin penjual kelapa muda di Sabang ini nggak ada yang pakai tambahan air gula supaya rasa airnya manis seperti yang biasa kulihat di Medan (mungkin juga di kota-kota lain).


Tiap kali beli kelapa muda aku selalu perhatiin, begitu selesai ngupas kelapa ya langsung disajikan ke kita. Nggak ada tambahan apa-apa untuk memperkaya rasa. Tapi original gitu aja udah manis dan seger sih menurutku.


Penjual kelapa muda di Sabang biasanya di warung-warung dengan pemandangan laut atau pantai. Nggak ada tempat khusus yang aku rekomendasiin sih perihal kelapa muda di Sabang. Soalnya dimana aja aku beli kelapa muda di area Sabang nggak pernah ngecewain sih.


Tapi kalau rujak aceh dan kelapa muda, aku punya rekomendasi tempat untuk menikmati kedua kuliner ini bersamaan supaya lebih asik.


Rujak Aceh kalian udah tau dong ya gimana bentukannya. Kalau di Medan dulu aku sering belinya di warung di simpang Jalan Pasundan. Sekarang nggak tau masih jualan apa nggak.


Kalau rujak di Medan biasanya potongan buahnya besar-besar dan bumbu rujaknya disiramkan di atas potongan buah, rujak Aceh sedikit berbeda. Potongan buahnya relative kecil-kecil dan lebih tipis. Biasanya bumbu dan buahnya diuleni langsung bersamaan di ulekan gede. Jadi semua sisi buahnya terlumuri bumbu.

rujak khas aceh di sabang
Begini nih penampakan rujak Aceh di Sabang


Aku cuma sekali makan rujak Aceh di Sabang. Dan ini aku rekomendasikan ke kalian. Rasanya nggak usah ditanya, so pasti rasa rujak. Seenak dan sewajarnya rujak. Yang jelas di tempat ini rasa rujaknya nggak mengecewakan meski nggak ada yang istimewa juga.


Trus kenapa direkomendasiin? Karena menikmati rujak dan es kelapa muda disini kita dimanjakan dengan hembusan angin yang melenakan dan pemandangan yang menghibur mata. Yes! Yang spesial disini adalah view yang ditawarkan.


Pemandangan Teluk Sabang dan Pulau Klah. Kalian yang mencintai laut dan tergila-gila dengan view laut tentu akan suka dengan tempat ini. Tempat sederhana ini membuat aku dan Yokko betah bersantai ria disini. Pulau Klah yang dari kejauhan terlihat tenang itu pun membawa ketenangan tersendiri pada alam pikiran kala memandangnya.

pulau klah di teluk sabang
Minum es kelapa muda sambil menikmati pemandangan kece gini, siapa yang nolak coba?


Dimana lokasinya? Emmm,,, maafkan lah daku karena kemarin nggak kepikirian nyari nama daerahnya. Soalnya kita juga sebenarnya nggak ada niat buat singgah awalnya. Cuma sekedar lewat hendak menuju Titik Nol. Tapi mataku tak sengaja melihat dan langsung kepikiran untuk singgah sejenak.


Jadi, kalau kalian dari arah Kota Sabang menuju Titik Nol, belum begitu jauh dari Kota Sabang, saat melalui jalanan menanjak, perhatikan saja ke sebelah kanan. Kalau ada warung rujak dengan pemandangan pulau seperti dalam foto di atas, nah itu lah dia warungnya. Seingatku cuma itu lah warung rujak dan kelapa muda disana.




Ie Tahu
Ie tahu atau air tahu atau susu kedele. Kenapa ini kurekomendasikan? Karena tiga tempat di Sabang yang pernah kubeli air tahunya, rasanya nggak ada yang mengecewakan. Nggak terlalu manis dan ada kelat-kelat ringannya. Panas-panas minum air tahu di Sabang ini rasanya seger tenggorokan. Satu doang nggak cukup rasanya. Di Medan, aku cuma nemuin satu penjual susu kedele yang rasanya pas di lidah seperti di Sabang. Selebihnya ada yang menurutku terlalu manis, atau terlalu encer, nggak ada rasa kelat-kelatnya. Makanya kalau ke Sabang aku selalu cari Ie tahu.


kuliner khas sabang
ie tahu alias air tahu alias susu kedele :D


Sepertinya masyarakat Sabang udah terbiasa minum ie tahu. Soalnya di kedai-kedai biasanya ada di jual. Nah kalau kalian nyobain Mie Sedap yang udah aku ceritain di awal, coba juga pesan minumnya ie tahu. Segelas harganya cuma 2 ribu perak. Murah banget!


mie sedap kuliner khas sabang
Kalau makan mie sedap biasanya aku nggak ketinggalan pesan ie tahu sebagai minumnya




Aci Rasa Coffee
Inget ceritaku tentang Pengalaman Kena Razia Polisi Syariah di Sabang? Kan ada aku cerita kalau keinginanku naik ke Menara Merah Putih itu karena saat aku, Yokko, dan Ulan menghabiskan sore di Aci Rasa Coffee ini aku melihat menara tersebut yang letaknya memang nggak jauh dari sini. Bahkan terbilang masih satu area.

Baca juga : Pengalaman Kena Razia Polisi Syariah di Sabang

Yang bikin Aci Rasa Coffee ini asik adalah letaknya yang di pinggir laut di Teluk Sabang. So, selain menikmati aneka kuliner yang ada, kita juga dapat bonus pemandangan tepi laut yang kece badai.
Sore dan malam jadi waktu yang tepat kalau kalian pengen kulineran disini. Cocok banget buat yang pengen nyantai.

aci rasa coffee
View di Aci Rasa Coffee



Aku, Ulan, dan Yokko waktu itu ke Aci Rasa Coffee saat sore hari. Sebenarnya untuk area outdoor yang menghadap ke laut masih panas sih waktu itu. Karena matahari yang udah mulai turun ke ufuk barat sore itu juga masih mentereng sinarnya. Cuma memang udah nggak panas banget udaranya, ditambah lagi angin laut yang semilir, jadi berasa asik aja duduk disitu.

aci rasa coffee sabang
Minumnya sih cuma es teh manis gaes, tapi karena tempatnya asik, jadi meninggalkan kesan tersendiri


Kita kemarin pesan es teh manis, mie aceh, martabak telur dan roti canai. Sengaja cuma pesan itu karena selepas maghrib udah rencana mau ke Mie Sedap khas Sabang yang aku ceritain sebelumnya.


kuliner yang wajib dicoba saat ke sabang
Roti Canai ala Aci Rasa Coffee

kuliner enak sabang
martabak telur


Untuk mie acehnya oke. Sama seperti yang aku makan di Medan. Dengan kuahnya yang kental dan kaya rempah, lidah medanku pun termanjakan. Just info, tahun 2013 lalu saat aku ke Banda Aceh, sulit cari orang yang jualan mie aceh. Nggak kayak di Medan yang dimana-mana bertebaran orang jualan mie aceh. Aku jadi curiga dulu kalau mie aceh itu sama seperti satu Madura yang nggak ada dijual di Madura. Malah terkenalnya di daerah lain.


tempat makan populer di sabang
Maaf gaes, mie acehnya udah diaduk-aduk baru keinget buat difoto :D


Waktu itu cuma ada 1 warung yang jual  mie aceh dan rasanya nggak mengecewakan. Kalau sekarang mah udah banyak. Tapi di Sabang, baru disini sih aku makan mie aceh. Untungnya rasanya oke.
Kalian mau menikmati sore atau malam disini? alamatnya ada di jalan Malahayati, Kuta Timu – Sukakarya, Sabang ya.

tempat nongkrong di sabang
Menikmati sore di Aci Rasa Coffee



Freddies Café Sumur Tiga
Wohooo,,, kalian pecinta laut dan penikmat suasa laut, cobalah ke Freddies Café Sumur Tiga kalau ke Sabang. Freddies ini sebenarnya salah satu penginapan di sekitaran Sumur Tiga - Sabang, cuma ada cafenya juga. Secara umum makanan di Freddies cocok dengan lidahku ya gaes, makanya aku rekomendasiin. Salah seorang temenku bahkan jatu hati sama indomie ala Freddies. Seperti apa indomienya aku kurang tau karena belum nyoba. Tapi dia cerita kalo dia kangen banget sama menu indomie di Freddies café.


freddies sumur tiga
Tepat di pinggir pantai gaes!


Pemandangan di Freddies café ini top banget. Gimana enggak coba, letaknya di pinggir pantai dengan pohon-pohon kelapa tinggi menjulang. Disini kita juga melihat ke laut lepas nan luas. Area kafenya juga luas, mau indoor, outdoor juga ada.

freddies sumur tiga sabang
Area semi indoor di Freddies Sumur Tiga Cafe, tetep bisa lihat lautnya gaes


Tamu-tamu yang menginap di Freddies Sumur Tiga ini banyak bule-bule gaes. Jadi menu makannya beragam, ada western dan Indonesian food. Yang aku suka selain rasa makanannya yang cocok di lidahku (dan lidah temen-temen yang pernah kuajak makan disini), untuk ukuran café dengan lokasi di daerah wisata, pemandangan yang cakep serta makanan yang standart bule, harga makanan disini tuh termasuk murah loh.

Aku makan berdua bareng Yokko dengan menu : 2 nasi putih, 2 es teh manis, 1 porsi omelet, 1 porsi capcay, 1 porsi ayam bakar 1/4 bagian, total cuma kena 94 ribu. Murah banget lah dengan lokasi yang kece badai begitu.

kuliner wajib di sabang
Makan di tempat beginian, nikmatnya berlevl-level lebih tinggi dari biasanya :D


Roti Kacang AG, Sabang
Kalau yang ini cocoknya jadi oleh-oleh. Iya, berlibur ke suatu daerah udah pasti lah kita sering ditodong oleh-oleh sama temen dan keluarga. Jadi yang satu ini boleh lah kalian jadikan pilihan oleh-oleh dari sabang.


Sebenarnya ada beberapa jajanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh kalau kita ke Sabang. Tapi berhubung yang udah pernah kubeli si roti kacang ini dan rasanya oke, jadi ya apa salahnya aku rekomendasikan ke kalian.


Roti kacang AG (ada juga merek lain) ini sama seperti roti kacang atau bakpia pada umumnya. Di warung/kedai di berbagai daerah banyak kok yang jual roti kacang, kenapa jauh-jauh ke Sabang belinya roti kacang? Yang ini beda dong, kacangnya lebih banyak, tekstur rotinya juga lebih lembut, nggak keras seperti yang biasa dijual di warung-warung.

roti kacang ag khas sabang
Roti kacang AG khas Sabang (foto: shopee[dot]com)


Di toko-toko souvenir dan di pelabuhan biasanya banyak yang jual roti kacang Sabang. Tapi aku biasanya beli langsung ke tempat pembuatannya. Jadi masih fresh from the oven.  Harganya juga lebih murah dong dari yang dijual di tempat lain. 1 box isi 8 pcs kalau tak salah ingat, harganya 12 ribu.


Tips buat kalian kalo pengen beli roti kacang AG khas Sabang, usahakan datang di bawah jam 12 siang. Kalau bisa sekitar jam 10 pagi. Karena kalau siang biasanya stock sudah kosong karena dibawa ke para reseller. Oya, alamat roti kacang AG Sabang ini berada di jalan Sultan Hasanuddin, Kuta Ateueh, Sukakarya – Kota Sabang. Search pakai Google Map juga bisa kok. Aku pertama kali kesana juga pakai bantuan Google Map.


Kalau kalian perhatikan, 3 dari 6 rekomendasi kuliner yang aku ceritakan lebih menonjolkan tempat dan sisi pemandangan dibanding cerita taste makanannya. Apakah itu artinya makanannya nggak enak? Nggak gitu juga. Kenapa aku rekomendasikan justru karena rasanya cocok di lidahku. Kan udah aku ceritakan, kalau untuk makanan di warung-warung nasi gitu kurang pas di lidahku. Mungkin karena aku udah terbiasa sama warung nasi padang yang banyak dijumpai di Medan kali ya.

makanan khas sabang
Nasi campur ala Sabang, nggak tau kenapa rasanya kurang cocok di lidahku


Tapi di 3 tempat tersebut cukup mengobati rasa kangen akan masakan Medan. Lidah Medanku terpuaskan. Dari segi harga juga bersahabat di kantong. Ditambah lagi view yang disajikan. Mantap lah sudah.


Trus apa kabar sate gurita yang katanya khas Sabang, kok nggak direkomendasikan? Ya karena dari pengalamanku nyobain sate gurita di dua tempat berbeda, rasanya nggak ada yang spesial, biasa aja. Di tempat terakhir malah mengecewakan. Tapi mungkin emang belum ketemu yang enak kali ya.

Oke baiklah gaes, itulah kuliner yang wajib dicoba kalau kalian berlibur ke Sabang. Jangan cuma terpaku sama keindahan lautnya saja, karena kulinernya juga patut dicoba.


Kalian kalau punya rekomendasi kuliner Sabang yang perlu aku coba, infoin di kolom komentar ya gaes.

Share:

2 komentar

  1. Waduh, Mbak. Saya jadi pengin jalan-jalan ke Sabang. Pengin nyobain semuanya yang ditulis di sini. Btw, saya belum pernah ke Aceh, lho. Dari dulu ingin ke sini, tapi nggak pernah bisa ngatur cutinya. Sekarang ada corona pula. Harus bersabar dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk mbak ke Sabang. Aku aja yang udah pernah kesana pengen kesana lagi, coz Sabang itu ngangenin. Nggak cuma alamnya, makanannya juga :)

      Semoga suatu saat berkesempatan ke Sabang ya mbak :)

      Hapus