5 JAJANAN KAKI LIMA FAVORIT DI KOTA MEDAN

kuliner medan
5 jajanan kaki lima favorit di kota Medan
5 Jajanan Kaki Lima Favorit di Kota Medan – Wisata Kuliner : Medan terkenal dengan kulinernya yang beragam, dan saya terkenal dengan pipi tembemnya karena suka makan #eh.

Iya, di Medan itu kuliner apa aja ada. Kadang saking banyaknya tempat makan sampai bingung mau makan dimana. Seriusan deh. Dari restoran bintang lima sampai jajanan kaki lima, semuanya ada di Medan. Makanya kalau ke Medan nggak bakal afdhol kalau belum nyobain kulinernya.

Dan saya sebagai cewek blasteran Jawa-Batak asli Medan *nggak asli-asli banget ding, soalnya tinggal di Medan baru sejak 2006* paling seneng kalau ada yang ngajak kulineran gratis *yaelah.. semua juga mau keles kalau gratis. Dasar mental gratisan :P*.

Jam terbang saya di dunia wisata kuliner Medan memang belum tinggi-tinggi amat *secara saya nggak punya sayap, gimana mau terbang tinggi*. Tapi coba deh tanya-tanya seputar kuliner Medan ke saya, pasti saya banyak nggak tau :D. Dari mulai kafe asik idaman anak kos dan pelajar di kota Medan sampai restoran romantis di kota Medan pun saya (cuma sedikit) tau.

Nah kalau jajanan kaki limanya tau nggak? Ya jelas lah saya tau, secara saya anak kos yang maunya jajan murah tapi tetap enak. So pasti kerjaannya hunting jajanan murah, enak, banyak, dan sehat :D *emang ada ya?*.

Apa saja jajanan kaki lima favorit saya di kota Medan?! Nih saya beritahu ke kalian semua.

Bakso Aston
Nama Bakso Aston itu saya buat sendiri. Soalnya memang tidak ada namanya. Bapak penjual bakso ini biasa mangkal di sebuah gang masuk di jalan Raden Saleh Medan. Nah jalan Raden Saleh Dalam ini kan berada di samping Hotel Aston, makanya saya beri nama Bakso Aston. Kalau teman saya memberi nama Bakso Antara, karena gang tempat ia mangkal berada di samping kantor cabang Berita Antara Medan.
kuliner medan
Gang lokasi Bakso Aston
Rasa baksonya sudah pasti enak dan banyak. Rasa dagingnya begitu menggoyang lidah. Nggak heran kalau kesini selalu banyak yang makan meski fasilitasnya cuma 2 bangku dan meja kayu. Robby, teman yang biasa bareng saya makan disini sering sampai nambuh.
kuliner medan
Porsi baksonya tetap, tahudan bawang gorengnya lebih banyak, harga tetap :D
Selain rasanya yang maknyus, yang saya suka dari Bakso Aston adalah penjualnya yang ramah meski saya banyak permintaan. Berhubung saya mudah eneg kalau makan daging, jadinya saya selalu punya request khusus kalau makan disini : Bakso dengan mie putih, bawang gorengnya yang banyak, porsi baksonya dikurangi dan irisan tahu kopongnya dibanyakin. Dan, ketika pesanan saya datang, porsi baksonya tetap dan irisan tahunya lebih banyak. Harga tetap sama meeen 10 ribu. Kan senang si Robby, dapat hibah bakso dari saya :D

Lok-lok Suka Susu
Sukasusu berada tak jauh dari gerbang tekhnik kampus UNIMED (Universitas Negeri Medan). Tepatnya di tenda nomor 12,5. Di sepanjang kawasan ini memang banyak tenda-tenda penjual makanan dan minuman. Pembelinya selain orang yang melintas, tentu  saja para mahasiswa dan pelajar yang kampus dan sekolahnya berdekatan dengan UNIMED.

Saya sebenarnya nggak suka susu kecuali susu coklat. Dan awalnya Sukasusu cuma menjual minuman dengan kreasi susu. Namun semakin kesini, varian menunya semakin banyak. Ada kopi juga. Jadinya saya selalu pesan es kopi.

Selain kopi, ada Lok-lok juga di Sukasusu. Itu loh, makanan yang ditusuk seperti sate. Ada bakso, sosis, dan olahan seafood lainnya. Setau saya Lok-lok ini popular di Malaysia *dan sekarang mulai merambah Indonesia*. Biasanya Lok-lok itu banyak yang non halal, tapi di Sukasusu khusus menjual yang halal, jadi saya tak perlu khawatir. Oya, Lok-lok Sukasusu tidak digoreng seperti pada umumnya, melainkan dipanggang loh. Harganya 1.500 - 10.000 ribu rupiah pertusuknya.
kuliner medan
Lok-lok ala Sukasusu
Selain bersih dan penjual yang ramah. Hal yang membuat saya suka Lok-lok di Sukasusu adalah penggunaan saus dan mayonaisnya yang menggunakan merek terkenal. Bukannya saya sok branded loh, cuma tau sendiri kan banyak diberitakan saus oplosan dengan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.

Cappuccino Cincau seberang MMTC Pancing
Di Medan yang namanya Cappuccino Cincau udah lumayan lama ngehits. Itu loh, cappuccino di blend sama es batu, susu kental manis, kemudian ditambah irisan cincau hitam, susu coklat dan ceres di atasnya. Rasanya nggak usah ditanya, juara deh. Selain karena memang suka cappucci, saya juga penggemar cincau. Kadang malah bela-belain ke pajak (pasar tradisional) cuma buat beli cincau hitam karena emang suka.

Penjual cappuccino cincau sebenarnya bertabur di Medan. Biasanya penjualnya buka stand di pinggir jalan. Selain cappuccino cincau, ada varian rasa lainnya. Tapi saya sukanya memang cappuccino cincau. Jadi selalu beli yang itu.

Nah, dari pengalaman beli cappuccino cincau di beberapa tempat dan buat sendiri di rumah, rasa yang paling pas di lidah itu cappuccino cincau yang di seberang komplek MMTC Pancing – Medan. Porsi masing-masing komposisinya pas banget. Jadi perpaduan rasa pahit dan manisnya itu ideal banget di indera perasa saya.

Biasanya saya beli cappuccino cincau disini untuk dinikmati di tempat lain. Kalau belinya siang, biasanya untuk dibawa pulang. Kalau belinya sore biasanya saya nikmati di komplek MMTC sambil melihat matahari senja bersama teman.
kuliner medan
Ini pas beli dibawa pulang. menikmatinya di rumah sambil nyantai
Seporsi cappuccino cincau disini dibanderol 6 ribu rupiah. Harga standart seperti penjual kebanyakan. Tapi rasanya sungguh tak mengecewakan.

Soto Nanda
Soto Nanda memang tak setenar Soto Sinar Pagi yang memang tersohor itu. Tapi percayalah, rasanya nggak kalah dengan Soto Sinar Pagi. Saya bahkan lebih suka makan di Soto Nanda ketimbang Soto Sinar Pagi. Selain karena Soto Sinar Pagi sudah tutup jam 4 sore *Soto Nanda buka sampai jam 8 malam. Saya biasa nyoto malam hari*, harganya juga lebih murah dan rasanya boleh diaduh.
kuliner medan
Fotonya mungkin terlihat biasa, tapi rasanya maknyus
Soto Nanda berada di jalan Sei Belutu Medan.  Kalau kita datang dari jalan Darussalam, tinggal belok ke kanan lalu perhatikan sebelah kanan, pasti akan terbaca plang Soto Nanda di pinggir jalan. Warung Soto Nanda berada di teras sebuah rumah sederhana.

Saya mengenal Soto Nanda saat masih ngantor di tahun 2012 lalu. Siang hari saat jam istirahat, saat orang kantor biasa makan dengan membawa bekal atau meminta tolong office boy untuk membelikan makanan, saya dan seorang teman kantor malah memilih keliaran mencari makan siang di luar. Dan pada saat sedang ingin makan soto, teman saya itu merekomendasikan Soto Nanda.
kuliner medan
Robby, salah satu partner kulineran :D
Setelah dicoba ternyata rasanya memang maknyus. Kaya rasa dengan bumbu yang pas. Kuahnya yang tidak begitu kental dan tidak juga encer itu langsung membuat saya jatuh hati. Ditambah lagi level panasnya yang benar-benar panas *seringnya dapat soto yang kuahnya hangat, jadi kurang nendang*, mantap surantap. Oya, selain soto Medan, di Soto Nanda juga dijual sop. Menu yang satu ini juga wajib dicoba loh.
kuliner medan
Sambil nunggu pesanan datang, biasanya ngemil kerupuk ataupun peyek
Jangan tanya berapa harga seporsi nasi soto disini ya, karena jujur saya kurang tau. Soalnya kalau kesini biasanya kan sekalian pesan minum, kerupuk, peyek, sate atau apalah yang sedang ada di meja. Begitu ke meja kasir biasanya kena 50-60 ribu berdua. Dan herannya kita nggak pernah nanya secara terperinci harga per itemnya. Soalnya udah ngerasa jumlah segitu wajar untuk 2 porsi nasi soto medan yang maknyus itu.

Sate Matang C’ Mun
Nah kalau ini nggak sesering keempat jajanan lainnya saya kunjungi. Soalnya jaraknya lumayan jauh dari rumah saya. Tapi begitupun sesekali saya masih mampir kesini. Nasi Sate Matang C’ Mun. Sate khas kota Matang –Aceh ini mampu memikat indera perasa saya dengan keempukan daging sapi dalam tiap tusuknya.

Baca Juga : Sate Matang C' Mun, Sate Khas Kota Matang

Sate menggunakan nasi mungkin di kota lain adalah hal biasa. Tapi di Medan bisa dikatakan tak biasa karena sate di Medan umumnya menggunakan lontong. Di Sate Matang C’ Mun satenya menggunakan nasi dan ada kuah sopnya juga. Rasanya endes ciiin. Sate Matang C’ Mun menggunanakan bumbu kacang. Penyajiannya dibuat terpisah. Hal ini agar kalau ada yang tidak suka salah satu kondimennya bisa dengan mudah menyisihkan piringnya. Kalau saya mah suka semuanya, bumbu kacang, sop, nasi, apalagi satenya, semua dilahap kalau saya yang beli :D.
kuliner medan
Kalau sopnya mau ada isinya bisa request, tapi harga sudah pasti nambah :D
kuliner medan
Yang tersisah hanya piring, sendok dan tulang :D
Nasi Sate Matang C’ Mun berada di warkop Kurnia, samping loket Pelangi, Jl Gagak Hitam (Ring Road) Medan. Yang pecinta sate wajib nih nyobain sate khas kota Matang di Sate Matang C” Mun.

Yaps.. itulah 5 Jajanan Kaki Lima Favorit Saya di Kota Medan.  Sebenarnya lebih dari 5 sih. yang lainnya menyusul di postingan selanjutnya

Kalian punya jajanan kaki lima favorit di kota tempat kalian tinggal? Share ke saya dong.


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Advencious dan JengSri First Giveaway"





Share:

8 komentar

  1. ciye sama bang ribi ciye *salah fokus*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sssttt... diem-diem aja iyah. nanti tau adek itu bisa berabe hahhaha..

      Hapus
  2. aku penasaran sama sate dan lok-lok nya. bikin lapeer T_T *elapiler

    BalasHapus
    Balasan
    1. keduanya memang bikin ngiler Gilang. aku aja suka kepengen kalau lama nggak jajan sate ama lok-loknya :D

      Hapus
  3. yang biasanya saya tau di medan itu makanannya durian ucok, es tip top, martabak gapa. ternyata ada lagi ini yaa, waa mantap kayaknyaa :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, buanyaak makanan di Medan mbak, nanti kalau ke Medan lagi harus coba ya mbak :)

      Hapus