KULINER YANG PENGEN DICOBA KALAU PANDEMI CORONA BERAKHIR

makanan yang pengen dicoba kalau pandemi corona berakhir
kuliner yang pengen dicoba kalau pandemi corona berakhir

Kuliner yang Pengen Dicoba Kalau Pandemi Corona Berakhir : Udah berapa lama kalian #dirumahaja #workfromhone #learnfromhome atau apalah itu namanya yang intinya membatasi keluar rumah dan bertemu orang-orang karena adanya pandemic corona ini? 1 bulan? 1,5 bulan? Atau bahkan udah 2 bulan?


Yang jelas, aku yakin kita pasti sepaham kalau kondisi ini sungguh nggak ngenakin banget. Apalagi buat yang biasanya selalu ketemu banyak orang dan sering keluar rumah. Belum lagi yang di perantauan dan harus menahan rindu ke keluarga. Para tenaga medis yan nggak bisa leluasa pulang ke rumah. Ah, sedih kalo cerita-cerita efek corona ini. Tapi bagaimana pun ya kita nggak boleh nyerah dengan keadaan ini. Corona in sha Allah berlalu sesegera mungkin, aamiin!


Aku nggak mau cerita yang sedih-sedih kali ini. Mau cerita tentang makanan yang enak bin ngangenin aja. Iya aku tau ini lagi bulan puasa. Tapi aku doain kalian baca postingan ini saat malam hari ya, biar aku nggak dosa kalo kalian bayangan makanan dan jadi kepengen :D


Pandemic Corona membuat banyak hal berubah dalam seketika, termasuk kebiasaanku makan di luar. Sebenarnya ini positif sih, karena aku jadi ngebiasain diri buat masak sendiri dan nggak beli di luar. Selain lebih terjaga kebersihannya, jadi lebih hemat juga.


Tapi tentu ada beberapa makanan yang aku kangenin selama pandemic. Sebenarnya bisa aja sih order take away ataupun via ojol karena mereka masih beroperasi untuk orderan take away. Tapi karena biasanya aku selalu makan di tempat tiap nyobain kuliner-kuliner ini, jadinya aku juga kangen makan di tempat. Kangen suasana tempatnya juga. Makanya rencanaku nanti kalau pandemic ini berakhir, aku pengen segera melepas kangen ke makan-makanan ini.


D’Best Café
Aku baru tiga kali maen ke D’Best Café dan sebenarnya pengen lebih sering dari itu. Tapi karena lokasinya terbilang jauh dari kontrakanku jadi jarang kesana. Mmm,,, sebenarnya kalo liat di peta nggak jauh sih, cuma 9 kilo gaes. Tapi karena rute kesana itu emang rawan macet, jadinya waktu tempuhnya lumayan lama dan bikin males. Jadi lah aku baru 3 kali maen kesana semenjak café ini buka.


D’Best Café ini lokasinya di dekat kampus Potensi Utama di jalan Yos Sudarso – Tanjung Mulia. Kalau misal kita dari arah belawan, gang pertama setelah kampus Potensi Utama, dari situlah akses masuknya. Nanti lihat aja ke sebelah kiri, ada warung-warung berderet. Nah D’Best Café ada di deretan ujung.


Apa yang ngangenin dari café ini? Tentu saja menu-menunya yang enak dan harga yang bersahabat banget dengan kantong alias murah meriah. Menunya cukup beragam, dari burger, nasi ayam penyet, hingga aneka menu steak yang disajikan dengan hot plate dengan saus yang maknyus.

kuliner yang pengen dicoba setelah corona berakhir
Kalau kesini bawaannya kalap, pengen pesen semua menu karena semua enak

Favoritku adalah steak jamur lada hitam. Harganya cuma 12 ribu loh seporsi. Rasanya jangan ditanya. Walaupun harganya murah tapi rasa boleh diaduh. Nggak mengecewakan lah pokoknya.


steak enak dan murah di medan
Yang jadi favoritku adalah menu steak, khususnya steak jamur dengan kuah saus lada hitam, omegooot itu enak banget gaes!




Donat dan Kopi di KFC Coffee
Biasanya kalau lagi ada kerjaan yang berhubungan dengan tulisan dan aku lagi bosan dengan suasana rumah, KFC adalah yang paling sering jadi tempatku ‘melarikan diri’. Yang paling sering itu ke gerai KFC di Jl. SM Raja Medan.


Kenapa suka disini? Karena selain dekat dengan kontrakanku, juga karena dia merupakan gerai mandiri, alias nggak bergabung dengan mall atau semacamnya seperti KFC Suzuya Kampung Baru, KFC Ramayana Teladan, yang keduanya juga dekat dari kontrakanku.


Karena berdiri sendiri jadi KFC di jalan SM Raja ini areanya cukup luas. Terdiri dari dua lantai, atas dan bawah. Di lantai atas terbagi dua area. No Smooking dan smooking area. No smooking areanya khusus untuk pengunjung KFC Coffee. Sementara smooking areanya bebas.


Aku so pasti biasanya pilih yang no smooking area. Selain karena indoor, ada ac-nya dan terhindar dari asap rokok. Juga karena areanya nggak terlalu luas dengan kursi-kursi model sofa yang empuk. Jadi nggak terlalu rame orangnya.


Yang kupesan? Biasanya hazelnut kopi dan donat. Kadang juga kruishers. Tapi yang bikin kangen itu memang kopi dan donatnya sih buatku. Jadi donatnya biasanya disajikan hangat gaes. Kalau kita pesan biasanya nggak langsung dikasi ke kita. Cukup sebutin orderan dan bayar, ntar selang beberapa menit pesanannya diantar ke meja kita.

hazelnut coffee ala kfc
Hazelnut coffee ala KFC


Aku nggak ngerti gimana cara kerja pastinya. Yang jelas ada donat-donat dan moulten cake yang terpajang di steling kaca dekat meja kasir. Entah itu steling khusus yang bisa buat donatnya dalam kondisi selalu hangat, atau memang mereka panasin dulu sebelum diantar ke customer. Yang jelas donat yang hadir di hadapanku tuh selalu masih hangat. So rotinya masih empuk, lembut dan pulen.


donat kfc
Donat coklat kacang ala KFC yang jadi favoritku


Minum kopi plus donat KFC hangat-hangat itu nikmat banget buat aku gaes. Dan masa-masa pandemic gini rasanya kangen banget momen nongkrong di KFC Coffee, ngadep laptop sambil nikmati kopi n donat coklat kacang favoritku. Ah, kapan pandemic ini berakhir, aku kangen donat KFC huhuhu


Mie Ayam Restu Jl Sei Belutu Medan
Bisa dibilang, Mie Ayam Sei restu di Jalan Sei Belutu Medan ini adalah mie ayam favoritku nomor 1 di kota ini. Paduan mie, potongan ayam bumbu, jamur, dan kuah bening berkaldu yang gurih banget itu bener-bener manjain indera perasaku. Penyajiannya pun berbeda dari mie ayam pada umunya, dimana mie dan kuahnya disajikan terpisah. Aku saking suka kuahnya, tiap kesini selalu minta nambah kuah. Untungnya nambah kuah nggak bayar hahhahaha


Tempatnya sederhana gaes. Bukan ala-ala kafe apalagi resto. Cuma warung sederhana di sisi jalan sebelah kanan di jalan Sei Belutu Medan, tapi pengunjung memang sepertinya tak pernah putus walau tak sampai ngantri-ngantri juga.

mie ayam restu medan
Walau kuahnya bening gitu tapi rasanya bikin nagih gaes!


Pertama kali kesini diajakin Fitri, lupa tahun berapa, sekitar 2 atau 3 tahun lalu kayaknya. Dan aku langsung jatuh hati sama mie ayam Restu ini. Kebiasaanku kulineran di jalan Sei Belutu pun berubah, dari yang awalnya ke Soto Nanda yang juga ada di jalan Sei Belutu, beralih ke Mie Ayam Restu.


Oya, ternyata beberapa kawan di Sheilagank Sumut juga suka sama mie ayam Restu ini gaes. Jadi biasanya aku kesini bareng mereka. Seringnya sepulang gathering kita makan kesini. Sekarang, selama pandemic aku selain rindu makan mie ayam Restu, juga kangen ngumpul-ngumpul sama temen-temen Sheilagank Sumut, biasanya kalau kesana bareng mereka sih.


Eh hampir lupa, untuk harga, seporsi mie ayam jamur dibanderol 14 ribu. Harga yang murah untuk rasa yang nggak murahan.



Ayam Penyet Lamongan Mas Lukman, Jl. SM Raja – Medan
Setauku memang kota Lamongan itu terkenal dengan kuliner sotonya. Tapi nggak tau di Medan Lamongan terkenal dengan warung ayam penyetnya yang bertebaran di kota ini.


Tapi walaupun warung ayam penyet Lamongan banyak dijumpai dimana-mana, favoritku adalah Warung Ayam Penyet Lamongan Mas Lukman yang berada di jalan SM Raja. Menempati bangun kecil sederhana di sebelah Kembar Ponsel SM Raja, warung ini selalu ramai pengunjung.


Yang bikin kangen Ayam Penyet Lamongan Mas Lukman ini adalah sambalnya yang khas, perpaduan rasa gurih dan pedas maknyus yang bikin selera makan nambah. Ayam Penyet Lamongan Mas Lukman ini biasanya jadi tujuanku kalo lagi nggak selera makan. Sambalnya itu loh, seketika bikin selera makan bangkit kembali kalau udah nyium aroma sambalnya.

ayam penyet lamongan mas lukman
Nggak nemu foto sambel dan ayam penyet Lamongan Mas Lukman, nemunya foto ini doang, gpp ya :D


Sayangnya, selama pandemic ini beberapa kali aku melintas, warung ini selalu tutup. Entah tutup karena pandemic atau karena mereka pulang kampung ke Lamongan, atau malah pindah alamat. Nggak tau deh. Yang jelas aku kangen banget sama sambelnya mereka. Beda dari sambal warung ayam penyet Lamongan lainnya.



Queen Kebab & King Coffee
Makan kebab di Queen Kebab ini dulu awalnya nggak sengaja sih sama Fitri dan Nova, di awal-awal kami ngontrak bareng dulu. Eh nggak taunya cocok di lidah, yaudah sampe sekarang kalau pengen kebab so pasti tujuannya kesini.


Queen Kebab & King Coffee ini sebenarnya warungnya kecil aja dengan dua steling berjajar. Memanfaatkan teras rumah yang mepet banget dengan jalan raya di Jalan Halat Medan (Samping Zeinara Gallery), cuma ada dua meja untuk pengunjung. Tapi walaupun tempatnya kecil tapi sepenglihatan kami bersih dan yah rasanya enak, makanya sampe sekarang masih sering kesana.


Walau cuma dua steling kecil, tapi pilihan menunya cukup banyak gaes. Untuk varian minuman ada aneka jus goceng, dan es kopi aneka topping. Sementara untuk makanan ada aneka kebab, burger, roti jhon, sampai dorayaki. Tapi yang aku pesan selalu dan selalu kebab turki regular dan cappuccino cincau. Yes, aku tuh gitu orangnya, kalau udah sreg sama sesuatu, bakalan itu-itu mulu yang dipilih, termasuk dalam hal makanan.

cappuccino cincau
Cappuccino Cincau ala King Coffee, harga cuma goceng gaes!


Selama pandemic sebenarnya kami sesekali masih kesana. Tapi cuma pesan cappuccino cincau. Itu juga nggak bisa duduk di dalam karena selama pandemi mereka cuma melayani pesanan take away. Nah akunya sukanya makan kebabnya di tempat, soalnya kan masih panas-panasnya tuh, trus bisa nambah saus sesukanya kalau makan di tempat. Fyi sausnya enak gaes. Aku biasanya nggak suka nambain saus waktu pesan bakso atau mie ayam dan sejenisnya, tapi di queen kebab nggak tau kenapa menurutku sausnya enak jadi aku suka.


Kayaknya udah lebih dari dua bulan aku nggak makan kebabnya Queen Kebab. Dan itu ngangenin banget buatku.

kebab turki ala queen kebab
Ini dia penampakan kebab turki ala Queen Kebab yang bikin kangen




Yah, itulah gaes Kuliner yang Pengen Dicoba Kalau Pandemi Corona Berakhir. Aku berharap sih masa-masa kita harus berjarak ini segera berakhir. Karena jujur nggak cuma kuliner aja yang aku kangeni, tapi banyak hal lainnya. Intinya kangen hidup normal seperti saat corona belum ada di antara kita :)

Kalian, adakah kuliner atau tempat makan yang pengen kalian kunjungi setelah pandemic berakhir? Share ke aku dong!

Share:

3 komentar

  1. Aaa. Mauuu jadi rindu medan 😍

    BalasHapus
  2. Rindu mie ayam hotplate sama ifumie binjai. Yg biasa kita makan d serdang juga kakkk 😥 mi tiaw bg iwan juga huft

    BalasHapus
  3. Aduh, enak2 semua, jadi pusing lihatnya takut ga kesampaian hahahah :D Mie ayam terutama sih aku kamgen banget makan di tempat si abangnya wkwkwkwkw :)

    BalasHapus